Sejak dulu investasi sudah menjadi hal penting bagi setiap orang, sebuah proses dimana seseorang menaruh apa yang dimilikinya dengan harapan mendapat pengembalian dikemudian hari, dan di masa kini investasi sendiri sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Perkembangan teknologi membuat semakin terbukanya informasi yang bisa menambah wawasan bagi seseorang, demikian juga informasi mengenai sarana investasi. Ada banyak sekali akses yang memberikan kita jalan menuju sarana investasi, salah satunya adalah saham melalui Pasar Modal. Investasi saham sendiri kini menjadi sangat eksis khusunya dikalangan milenial, terutama di era pandemi ini para milenial akhirnya memilih saham sebagai destinasi investasinya.
Terbukanya akses informasi yang seluas-luasnya memiliki dampak positif untuk memberikan pengetahuan dasar tentang investasi saham, namun semakin terbukanya informasi itu terkadang dapat memberikan sebuah informasi yang bias terutama untuk yang baru pertama atau pemula untuk masuk ke instrumen investasi saham. Informasi yang bias tersebut terkadang bisa mengesampingkan unsur – unsur dasar yang seharusnya diperhatikan saat investasi saham. Berikut terdapat beberapa hal yang harus kita perhatikan sebagai investor pemula:
1. KENALI PERUSAHAAN YANG AKAN DIBELI SAHAMNYA
Ada baiknya untuk kita mengenali saham yang akan kita beli, bukan sekedar hanya “KODE SAHAM” atau “NAMA PERUSAHAAN” itu saja. Kita bisa melihat informasi itu dengan browsing melalui internet, melalui platform khusus saham yang tersedia, dan website Pasar Modal Indonesia di https://www.idx.co.id/ untuk informasi mengenai perusahaan terbuka atau Tbk. Penting untuk kita sebagai pihak awam untuk mengetahui industri yang dijalankan oleh perusahaan tersebut, apakah perusahaan yang akan kita beli sahamnya bergerak di industri F&B, FMCG, manufaktur, tambang, transportasi, dan lain sebagainya.
2. MENIMBA WAWASAN TENTANG MAKRO EKONOMI
Seteleh kita mengetahui jenis industri perusahaan yang akan kita beli, selanjutnya kita harus mencari informasi tentang keberlangsungan industri itu. Proses ini bukan berarti mengharuskan kita menjadi seorang ekonom dengan sekian banyak unsur yang “njelimet”, tetapi proses ini mengajak kita untuk melihat apakah perusahaan yang kita beli akan prospek dan bisa bertahan ditengah situasi yang terus berkembang di Negeri tercinta kita ini. Sebagai contoh kita berencana untuk membeli saham Mustika Ratu Tbk dengan kode saham MRAT, sebuah perusahaan produk kecantikan yang eksis di Indonesia. Untuk bisa memberikan keyakinan sebelum kita berinvestasi diperusahaan tersebut, kita mencari wawasan seputar produk kecantikan. Bagiamana perputaran produk kecantikan disekitar kita, seberapa banyak yang peduli dengan perawatan tubuh dan menggunakan produk kecantikan, seberapa banyak produk kecantikan ini diperjual belikan di minimarket atau toko – toko disekitar kita, dan seberapa banyak iklan yang muncul terkait dengan produk tersebut. Hal – hal sederhana ini bisa kita dapatkan lewat banyak sumber seperti blog kecantikan, endorsement para public figure, atau justru kita sendiri adalah pengguna setia dari produk MRAT itu sendiri.
3. PUBLIC EXPOSE DAN MANAGEMENT
Secara sederhana public expose adalah proses dimana pihak management perusahaan memberikan laporan kepada publik mengenai kinerja perusahaan setahun sebelumnya, dan memberikan rencana tahun depan perusahaan akan melakukan inovasi apa untuk mendongkrak kinerja perusahaan. Dalam contoh perusahaan Mustika Ratu Tbk tadi, umumnya management yang baik akan memberikan pemaparan tentang inovasi apa yang akan dilakukan oleh Mustika Ratu, mengingat beberapa tahun belakangan ini ada banyak sekali produk kecantikan lain (mulai dari produk korea sampai yang ada glow-glownya itu) yang lebih diminati ketimbang produk dari Mustika Ratu.
Disisi lain secara personal kita perlu mengetahui siapa saja manajemen yang mengisi jabatan strategis di dalam perusahaan, informasi ini dapat kita dapatkan juga melalui situs – situs terkait. Tentang siapa saja nama komisaris dan direksi dalam perusahaan, setelah itu dari nama – nama tersebut kita cek apakah dari nama – nama tersebut pernah melakukan kasus pidana dimasa lalu, atau masalah – masalah lain yang bisa membawa dampak buruk bagi kinerja perusahaan dimasa mendatang. Disisi lain pengecekan ini juga bisa membawa dampak positif, apakah dari nama – nama manajemen tadi pernah melakukan suatu prestasi di pekerjaan sebelumnya, karena hal tersebut akan berpotensi memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan kedepannya.
4. LAPORAN KUANGAN DAN LAPORAN TAHUNAN
Dari judulnya mungkin kita sudah berfikir bahwa ini sebuah proses yang sulit, dimana kita harus melihat angka – angka yang rumit untuk mengukur kinerja perusahaan yang akan kita beli sahamnya. Pemikiran itu tidak salah karena memang membaca laporan keuangan dan laporan tahunan adalah proses yang memang harus dijalani sebelum kita memutuskan membeli saham perusahaan. Tetapi jangan patah semangat dulu, karena semakin kesini proses membaca laporan keuangan semakin ringan dan ringkas dengan bantuan rasio keuangan. Rasio keuangan ini merupakan hasil kolaborasi dari item – item laporan keuangan yang akan membantu kita mengambil keputusan untuk membeli sebuah perusahaan. Ringkasan dari rasio ini bisa kita dapatkan dari website – website terkait seperti https://www.investing.com/. Sebagai pemula ada beberapa rasio yang harus kita perhatikan untuk mengukur kinerja perusahaan seperti Price to Book Value (PBVR), Debt Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Net Profit Margin (NPM), dan Dividend Yield.
Emoticon